SEMUA TENTANG HATI

Monday, January 19, 2009

Kamu adalah kata

Kamu adalah kata
yang tak berjeda dengan huruf-huruf
yang terpisah hanya dengan spasi
ya...spasi yang selalu pintar menyelipkan kerinduan berbalut kecemasan

Kamu adalah kata
yang mengalun merdu dalam kehangatan
mengugurkan daun-daun yang telah rapuh
dan menggantinya dengan bunga yang berkuncup

Kamu adalah kata
dengan kelembutan merangkai warna
hingga jingga tak lagi sendiri
hingga biru dan merah bisa bergandeng tangan
menjadi selaksa pelangi merentang di kaki langit

Kamu adalah kata
yang terkadang menghujam tajam ke ulu hati
hingga ujungmu menembus punggung

Kamu adalah kata
yang mengoyak kebisuan
yang menghancurkan kekakuan
membuang kegundahan dalam lesu

Kamu adalah kata
yang membiusku dalam air mata
dan menemaniku dalam senyum terindah

Kamu adalah kata
yang menggandengku untuk belajar tentang titik dan koma
tempat aku menuliskan kekesalan, kebahagiaan, kesedihan bahkan kecemburuanku

Kamu adalah kata
yang selalu aku nanti jejakmu
dalam bisu maupun dalam terkata

Kamu adalah kata
yang dipilih hatiku untuk memiliki bunga
yang dipilih hatiku untuk bersandar
yang dipilih hatiku untuk berbagi

Kamu adalah kata
yang tersentuh hanya dengan kata
yang kusapa hanya dengan kata
yang kupeluk dan kuraba hanya dengan kata

Kamu adalah puisi
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 10:47 AM 0 comments

Good Bye

My friend said that the difficult situation is when we have to say "Good Bye." well, everybody, for sure, understands that separation will make hurt, but it doesn't mean that we cann't say "good bye." I try to figure out that "good bye" is not always fully separation. It could be only separated physically but not psychologically. However, saying "good bye" always pushes my tears falling, and it hurts my hearth.

Love you
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:45 AM 0 comments

Monday, January 12, 2009

Berubah dan Bergerak

Kulihat daun hijau jatuh tertiup angin keras
terombang-ambing, melenggok ke kanan dan ke kiri
sebelum ahirnya jatuh mencium bumi

Kulihat pula bunga putih yang kemarin masih kuncup
sekarang sudah mekar, merekahkah semua lapisan
Hingga sari di dalamnya menyempul keluar,
siap untuk dihingapi kumbang

Kulihat air di sungai yang kemarin mengalir sangat deras
berwarna coklat tanah, dengan meninggalkan bunyi yang bergemuruh
Sekarang telah kembali normal seiring hujan yang berhenti

Kulihat burung beriringan terbang, saling bersiulan
Mereka hinggap di dahan pohon entah untuk melepas lelah atau mencari makan
Dan kemudian terbang lagi bersama dengan kegembiraan

Kulihat tanah gersang di kebun telah berubah menjadi hijau
Hujan telah memberikan asupan energy dan makanan untuk rumput
hingga mereka tak lagi enggan untuk tumbuh

Kulihat awan putih berarakan, berusaha menghalau mendung yang menutupi sinar matahari
Awan itu membuat bayangan yang indah di kaki bumi

Kulihat semuanya tidak ada yang pernah tetap, selalu berjalan, selalu berubah
Tapi hanya kangenku yang diam tak bergerak
Kangen setia menjadi penghuni hatiku

Aku kangen kamu
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:10 PM 0 comments

Sunday, January 11, 2009

Tidak apa dan siapa

Tidak mengharapkan apa-apa
Tidak menunggu siapa-siapa
Hanya menyimpan semuanya dalam hati
Yang penuh dengan nyanyian kesedihan dan keindahan
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 2:06 PM 0 comments

Wednesday, January 07, 2009

Bara Dalam Mata

Kunyalakan bara dalam matamu..
Agar matamu tak lagi tertutup
Agar kau bukan hanya bisa merasakan tapi juga melihat
Batapa samudera bak tak bertepi
Betapa hijau masih menjadi selimut gunung

Kunyalakan bara dalam matamu
Agar matamu bisa menatap tajam seperti singa mengintai mangsanya
Agar engkau selalu terbangun dan bersiap menerjang ombak yang hendak menggulungmu

Jangan biarkan keletihan menggerogoti sumsum tulangmu
Lawanlah angin yang menderu seperti pusaran
Kakimu terlalu kokoh untuk sekedar terkalahkan oleh debu bergemuruh
Jangan hanya jadi pecundang yang hanya mau berselimut keindahan dan bermandikan kerlipan bintang

Kunyalakan bara dalam matamu
Agar kamu tahu kalau aku ada disini
bersiap-siap pula untuk berlari terbang menggapai matahari

Kunyalakan bara dalam matamu untuk membangun jalan setapak kita
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:31 PM 0 comments

Thursday, January 01, 2009

Bunda Kemana?

Aku tutup pintu kamarku dan aku hempaskan tubuhku ke kasur. Sebel sekali melihat Bunda dengan senyum khasnya di ruangan tengah tanpa merasa berdosa sama sekali.

"Hai Naila, gimana liburanmu? gimana selama Bunda tinggal kemarin?"

Serasa ada yang asing aja mendengar sapaan Bunda kali ini. Tentu wajahku sudah berubah ketika aku hanya menjawab "Baik Bunda."

Aku remas bantal yang sudah penuh air mata. Pengen rasanya menjerit, kenapa Bunda serasa tidak merasa bersalah dengan tidak menyapaku seharian kemarin, padahal Bunda sudah pernah berjanji untuk selalu menyapuku lewat telfon atau email atau chatting walaupun cuman satu kata kalau dia sedang pergi. Tapi kemarin?? tak satupun kata yang mampir, dan hingga aku masuk kamar Bunda juga tidak jua meminta maaf ataupun menjelaskan kenapa hari kemarin seperti 'melupakanku'.

Dan sejak kapan Bunda pulang dari pergi dan hanya menyapa dengan menyebut namaku?, biasanya Bunda selalu memanggilku dengan kata-kata "sayang" dan kemudian menghujaniku dengan ciuman, sebagai ungkapan kangennya. Tapi hari ini???

Tidak tahukah Bunda betapa aku sangat kangen dengannya?
Tidak tahukah Bunda betapa aku sangat menunggunya?

"Bunda jangan pergi lagi, Naila sangat sayang Bunda," ucapku lirih sambil menarik tisu dari meja kamarku untuk mengusap air mataku.
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 11:34 PM 0 comments