SEMUA TENTANG HATI

Monday, September 27, 2010

Untuk Hati Yang Bimbang

Untuk Hati yang Bimbang
Hanya ada satu tempat berpegang yakni nuranimu
Nurani tak akan pernah mengelak
Tak Akan berbohong bahkan tak akan menjatuhkanmu
Nurani adalah tempat bisikan kebenaran bersemayam
Nurani adalah sisi dimana jiwa berdialog dengan Tuhan

Untuk Hati yang bimbang
Ijinkan hatimu berontak
Biarkan emosi dan amarahmu membangkang
Lepaskan nafsumu untuk mengamuk
Tapi pegang erat nuranimu
Hanya nuranimu yang bisa menuntunmu dalam kedamaian

Untuk hati yang bimbang
Semua cinta diselimuti emosi, nafsu dan pengharapan konyol
Tidak ada cinta yang suci yang keluar dari hati yang ternoda
Bahkan cinta yang terpancar dari nafsu dan emosi hanya cinta busuk
Percayalah tidak ada cinta yang benar-benar memberikan kemurnian
Selain satu cinta...
yakni cinta yang paling kokoh dan abadi, cinta Tuhan pada kita

Untuk hati yang bimbang
Padukan bisikan bening nurani dan cintamu pada Tuhan
Agar menjadi kekuatanmu untuk melangkah
Perih, tangisan dan rintihan hanya sekedar batu rintangan, jangan kau perdulikan !!!
Tatap ke depan..... karena disanalah titik yang kau tuju

Untuk hati yang bimbang
Melangkahlah...
Dengan cepat..
Lalu berlarilah...
Biar cinta busuk, cinta palsu, cinta kotor tak lagi kuat mengejarmu
Agar cinta rusak, cinta nafsu, cinta semu tumbang di telapak kakimu

Untuk hati yang bimbang
hanya nuranimu yang sanggup membawamu pergi
Hanay nuranimu yang harus menemani perjalananmu
Bukan kotoran, bukan mimpi dan perngharapan yang tak berujung

Untuk hati yang bimbang
Saat ini....tak boleh ada kebimbangan
Saat ini yang harus ada hanya ketegaran

Untuk Hati yang Suci..
Aku ijinkan kau melangkah
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 9:08 PM 0 comments

Dia yang melelehkan air mata

Dia yang selalu melelehkan air mataku
biarkan aku berjalan
tidak menoleh ke belakang
karena aku tahu ada dia yang terus dibelakangku
dia tak bisa berada disisiku, sama sekali tidak akan mungkin
Tapi dia bak bayanganku sendiri, tak pernah lepas menguntitku
Setiap inci langkahnya mengikutiku
dan setiap suara dari dia adalah lelehan air mataku
dia tahu aku tak akan bisa melangkahkan kakiku sendiri
tanpa tatap matanya
tanpa telinganya yang mendengar
tanpa bisikannya
tapi...
biarkan aku mencoba
untuk memiliki lankahku, seperti aku yang telah memberinya ruang untuk dirinya
haruskah aku terpasung dalam derap pengharapan yang tak berujung?
Dia yang selalu melelehkan air mataku..
Maafkan aku
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 9:00 PM 0 comments