SEMUA TENTANG HATI
Sunday, November 30, 2008
Kuberbisik
aku ingin berbisik pada-Mu
biarkan Kau saja yang tahu
betapa aku seperti sudah mati suri
pijakan kakiku goyah
mataku penuh air mata
Bahkan aku tidak tahu kemana larinya semua pikiranku
Tuhan,dengar bisikanku
"aku ihlas, tapi tidak menyangka sesakit ini"
Wednesday, November 26, 2008
Mukjizat
Terimakasih Tuhan atas mukjizat ini
Tersenyumlah

Tersenyumlah untuku sayang, biar aku mendapatkan semangatku kembali
Tersenyumlah untuk cintaku, biar aku yakin kalau kau selalu ada untukku.
Tersenyumlah untukku, walaupun aku hanya mampu mengukir senyummu dalam hatiku
Tersenyumlah warnaku, agar aku bisa melangkah dengan lebih ringan
Sunday, November 23, 2008
Jangan Memudar
Duduk di ruang belakang dekat dapur adalah tempat yang sangat tepat untuk menikmati warna-warni yang menjulur indah. Gerimis di luar masih terus mengguyur bumi, menjadikan dingin semakin menyengat. Sambil terus merapatkan jaket Levis yang aku pakai, aku tak henti-hentinya menikmati warna hijau, kuning, merah yang berpadu dalam keserasian. Aku berusaha menerka berapa panjang warna itu menjulur dari ujung barat bukit itu hingga menyentuh kaki timur bukit....
Tapi tiba-tiba serombongan burung-burung dari arah utara menerobos warna melengkung. Sayap-sayap burung itu seperti hendak memporak-porandakan jaringan warna yang bersatu. Aku gelisah melihat kepakan burung-burung itu semakin ganas menerjang, menyabik setiap warna yang terikat.
"Hus..hus..." aku berusaha menghalau burung-burung yang telah mengganggu keindahan ini. Tentu suaraku tidak sebanding dengan bunyi kepakan sayap burung-burung hitam itu. Aku tarik sapu yang berada diujung dapur, dan melemparkannya ke arah gerombolan burung itu biar mereka segera membubarkan diri. Ternyata tenaga yang aku buat untuk melempar sapu kurang kuat, hingga sapu itu sudah turun menghujam bumi sebelum menyentuh burung-burung.
Aku semakin kacau dan histeris melihat warna-warna itu pelan dan pasti memudar dan menghilang. Tinggal aku yang terduduk, terpukur di lantai yang sudah basah oleh tumpahan kopi yang tidak sengaja aku senggol dari meja saat aku berlari mengambil sapu. Satu..dua...air mataku jatuh dan kemudian kian deras membasahi pipiku.
"Aku takut kehilanganmu pelangiku. Aku tidak mau warnamu memudar. aku selalu ingin menikmati keindahan yang kau tawarkan," ucapku lirih disela isakan tangis yang sudah tak tertahan lagi.
Saturday, November 22, 2008
Peluk aku rinduku
Kerinduan yang terus menjerit
Kerinduan yang rasanya ingin berontak
Ah...
Kerinduan yang sering kali menghadirkan siksaan
Kerinduan yang memaksaku terisak
Tapi.. aku menikmati kerinduan yang kian ganas ini
Biarkan aku terpukur dalam kerinduan yang putih ini
Peluk aku rinduku
Friday, November 21, 2008
Thursday, November 20, 2008
Monday, November 17, 2008
Kerinduan
Aku tersenyum dalam guroan hati yang sendu
Kalaulah harus menetes satu titik air mata,
Biarkan itu sebagai bukti kerinduan yang tulus
Kerinduan yang putih
Kerinduan dalam diam
Kerinduan yang tanpa pengharapan
Kerinduan yang tak berunjung
Dan kerinduan yang tak terperi
Sunday, November 16, 2008
Menggapaimu
Hidungku tak bisa mencium bau khasmu
Tangankupun tidak kuasa merengkuhmu
walaupun aku telah lelah melambaikan tanganku untuk menggapaimu
Tapi rasaku ternyata lebih besar dan lebih menggebu
dari hanya sekedar belaian yang tersentuh
Ah... kau bagaikan pelangi indah diujung bukit itu
Yang bisa kunikmati tapi tak jua bisa aku peluk
Dalam Pelukmu
Berlinangku dalam sentuhanmu
Merintihku dalam belaianmu
Membagikan rasa untuk sebuah sayang yang tak terperi
Saturday, November 08, 2008
Nyata yang Tersentuh
Berbicara denganmu bak suntikan semangat
Mendengar sapaanmu mampu membuang keletihanku
Dan melihatmu serasa ingin berpeluk
Yach…. Seandaianya semuanya bukan maya
Kan kucurahkan semua
Bukan hanya dalam bayang tapi dalam nyata yang tersentuh
Thursday, November 06, 2008
Hendak Kemana Kau Pelangi?
Duduklah di sini bersamaku
Menunggu hujan rintik-rintik membasahi hati ini
Duduklah sini bersamaku
Agar aku bisa selalu menikmati indahnya warnamu
Duduklah sini bersamaku
Biar sekitar kita menjadi berwarna terkena pancaranmu
Duduklah sini bersamaku
Untuk berbagi cerita, tawa dan kegundahan hati
Pelangi hendak kemana kau?
Tidak tahukah dirimu, bila langit terasa hambar tanpa warnamu?
Tidah tahukah kau, kalau langit selalu merindukan rentangan indah warnamu?
Tidak sadarkah engkau, bila kehadiranmu mampu membuat dunia menjadi penuh semangat?
Pelangi hendak kemana kau?
Duduklah bersamaku bersama bunga yang bermekaran
Pelangi hendak kemana kau?
Jangan biarkan satu warnapun pudar dari hatimu
Wednesday, November 05, 2008
Bila Rasa Berbicara
membuatku sering tertusuk
Harapan untuk memiliki seutuhnya rasa ini
menjadikanku sering menusukmu
Tapi tahukah pelangi...
Bila rasa ini adalah utuh
Bila rasa ini bening
Bila rasa ini bukan lagi bertunas tapi telah berbunga
Tuesday, November 04, 2008
KU SENTUH...
Jadilah sesuatu yang nyata
Jadilah yang bisa aku lihat
jadilah yang bisa aku sentuh
Jadilah yang bisa aku raba
Jangan hanya menjadi mimpi
Jangan hanya menjadi sebuah asa yang tak bermakna
Sayang...
Biarkanlah hati kita yang saling bersentuhan
Biarkanlah rasa kita bersatu dalam warna pelangi
Aku menyayangimu lebih dari yang aku mau
Aku menyayangimu lebih dari yang kamu bayangkan
Monday, November 03, 2008
Saturday, November 01, 2008
Pelangi Kita
Pelangi telah menggoda kita
untuk terus merangkai warna-warna indah
Pelangi itu milik kita
Tidak perlu menunggu bumi basah
oleh hujan agar bisa melihat pelangi
Karna kita sudah menyimpannya dalam hati kita dan dalam rasa kita