SEMUA TENTANG HATI

Thursday, November 19, 2009

Bayang terahir

Aku tak berlari, tak juga berjalan dengan langkah panjang-panjang cepat.
Aku hanya diam dengan mata terpaku. Menatapmu berjalan lambat menjauh.

Aku hanya menikmati punggungmu yang berjalan pelan menjauh.
Kamu tidak menengok kebelakang, hanya tadi saat baru melangkah satu-dua jengkal kamu sempat mengucapkan selamat Tinggal.

Saat ini kamu telah hampir mencapai tikungan itu, dan sebentar lagi aku tak akan melihatmu, walaupun itu sekedar punggungmu saja.

Dadaku berdegub kencang, menanti detik terahir mataku melihatmu. Kamu tidak berhenti atau sekedar memperlambat langkah. Tidak ada beban dalam setiap ayunan kakimu, masih tetap sama seperti saat kamu masih tepat didepanku. Kamu benar-benar telah siap untuk semua ini.

Satu
Dua
Tiga

Dan kamu telah hilang dibalik tikungan gelap, tangan kananmu yang terayun seiring dengan langkah kakimu menjadi bagian tubuhmu terahir yang aku lihat.

Matahari mulai jatuh diujung barat, menyisakan bayangan tubuhmu. Aku menikmati setiap detik menghilangnya bayanganmu.

Sekarang tak ada lagi sosokmu, bayangmu, hanya senja yang mulai merengkuh malam. Memberi kehangatan pada gerimis yang mulai berlalu.

Aku balikkan tubuhku untuk menuju keperaduan, dan membungkus hati yang tak lagi boleh menyisakan rindu.

Lanjutkan langkahmu pelangi
posted by Nihayatul (Ninik) Wafiroh at 1:27 AM

2 Comments:

This comment has been removed by the author.

2:58 AM  

This comment has been removed by the author.

3:00 AM  

Post a Comment

<< Home